Selasa, 30 April 2013

wayang Kulit "PETRUK"


Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai beragam suku, bahasa dan budaya. Dan Wayang salah satu budaya asli indonesia.
Selama ini wayang yang kita kenal mungkin hanya wayang kulit, golek dan wayang orang, meski sebenarnya ternyata ada bermacam-macam jenis wayang.
Berikut ini adalah jenis wayang beserta alur ceritanya :
- wayang purwa / kulit : wayang yang terbuat dari kulit binatang. Bercerita tentang kisah Mahabaratha dan Ramayana.
- wayang wong / orang : wayang yang tokoh-tokohnya dimainkan oleh orang / manusia. Kisahnya tentang Mahabaratha dan Ramayana.
- wayang golek ”pasundan” : wayang yang terbuat dari kayu. Alur cerita Mahabaratha dan Ramayana.
- wayang golek ”Brebes Tegal” : wayang yang terbuat dari kayu menyerupai manusia. Alur cerita mengenai Babad (seperti ketoprak)
- wayang suluh : wayang yang terbuat dari kulit binatang menyerupai manusia. Alur cerita mengenai kehidupan manusia.
- wayang beber : wayang yang berwujud gambar jejeran, terbuat dari kertas tebal/mori. Bercerita tentang Raden Panji inu kertapati dan Dewi sekartaji.
- wayang wahyu : wayang terbuat dari kulit binatang, menyerupai manusia. Alur cerita tentang penerangan agama (katholik)
- wayang menak : wayang terbuat dari kayu, dibuat menyerupai manusia. Cerita tentang wong agung, umarmaya, umarmadi (dakwah agama islam)
- wayang krucil : wayang terbuat dari kulit berukuran kecil dengan satu yang bisa digerakkan, satu tangan lagi permanen bertolak pinggang (tidak bisa digerakkan). Cerita : Babad.
- wayang madya : wayang terbuat dari kulit binatang, sewaktu jaman kerajaan Demak. cerita : Mahabaratha.
- wayang potehi : wayang berwujud boneka kecil. Cerita tentang Jaman kerajaan Tartar (babad china)
- wayang jemblung : wayang terbuat dari kayu, menyerupai manusia, tersebar di daerah pesisir utara pulau jawa, blora, cepu. Cerita tentang babad (ketoprak)



Petruk
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Tokoh pewayangan Jawa
Petruk.jpg
Petruk
Nama lain:
Dawala
Kantong Bolong
Dublajaya
Pentungpinanggul
Posisi:
Punakawan
Jenis kelamin:
Pria
Ciri-ciri:
Berhidung panjang dan berkulit hitam
Keistimewaan:
Senang bergurau
Senjata:
Kapak
Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata. Jadi jelas bahwa kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli Jawa. Di ranah Pasundan, Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel.

Kisah
Masa lalu
Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Pecruk Panyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.
Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud aslinya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Smarasanta (Semar) dan Bagong yang mengiringi Batara Ismaya. Mereka diberi petuah dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Smara/Semar dan mengabdi kepada Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon Batara Ismaya Krama.
Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecruk Panyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi Gareng.
Istri dan keturunan
Petruk mempuyai istri bernama Dewi Ambarwati, putri Prabu Ambarsraya, raja Negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang dan Prabu Kalawahana raja raksasa di Guwaseluman. Petruk harus menghadapi mereka dengan perang tanding dan akhirnya ia dapat mengalahkan mereka dan keluar sebagai pemenang. Dewi Ambarwati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Pariknan yang memangku perkawinannya. Dalam perkawinan ini mereka mempunyai anak lelaki dan diberi nama Lengkungkusuma.
Petruk dalam lakon pewayangan
Oleh karena Petruk merupakan tokoh pelawak/dagelan (Jawa), kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon Pétruk Ilang Pethèlé ("Petruk kehilangan kapaknya").
Dalam kisah Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga, Dewi Mustakaweni, putri dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka Jamus Kalimasada dengan jalan menyamar sebagai kerabat Pandawa (Gatutkaca), sehingga dengan mudah ia dapat membawa lari pusaka tersebut. Kalimasada kemudian menjadi rebutan antara kedua negara itu. Di dalam kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada, sehingga karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana Kerajaan Lojitengara dan bergelar Prabu Welgeduwelbeh. Lakon ini terkenal dengan judul Petruk Dadi Ratu ("Petruk Menjadi Raja"). Prabu Welgeduwelbeh/Petruk dengan kesaktiannya dapat membuka rahasia Prabu Pandupragola, raja negara Tracanggribig, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, yaitu Nala Gareng. Dan sebaliknya Bagong-lah yang menurunkan Prabu Welgeduwelbeh dari tahta kerajaan Lojitengara dan terbongkar rahasianya menjadi Petruk kembali. Kalimasada kemudian dikembalikan kepada pemilik aslinya, Prabu Puntadewa.
Hubungan dengan punakawan lainnya
Petruk dan panakawan yang lain (Semar, Gareng dan Bagong) selalu hidup di dalam suasana kerukunan sebagai satu keluarga. Bila tidak ada kepentingan yang istimewa, mereka tidak pernah berpisah satu sama lain. Mengenai Punakawan, punakawan berarti ”kawan yang menyaksikan” atau pengiring. Saksi dianggap sah, apabila terdiri dari dua orang, yang terbaik apabila saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang bukan sekeluarga. Sebagai saksi seseorang harus dekat dan mengetahui sesuatu yang harus disaksikannya. Di dalam pedalangan, saksi atau punakawan itu memang hanya terdiri dari dua orang, yaitu Semar dan Bagong bagi trah Witaradya.
Sebelum Sanghyang Ismaya menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang Sukodadi dan Petruk/Bambang Panyukilan. Setelah Batara Ismaya menjelma kepada Janggan Smarasanta (menjadi Semar), maka Gareng dan Petruk tetap menggabungkan diri kepada Semar dan Bagong. Disinilah saat mulai adanya punakawan yang terdiri dari empat orang dan kemudian mendapat sebutan dengan nana ”parepat/prapat”.
Komik dan Film
Pada tahun 1960an, di Indonesia pernah diterbitkan dagelan versi komik dari tokoh punakawan ini. Komik tersebut berjudul Petruk dan Gareng. Sebenarnya bukan hanya satu komikus yang pernah membuat komik ini, namun Indri Soedono adalah komikus yang disebut mengawalinya. Indri Soedono adalah komikus yang paling produktif membuat komik Petruk dan Gareng ini di tahun 1960an hingga tahun 1970an, karya-karyanya banyak diterbitkan oleh CV Loka Tjipta Semarang. Komikus lain yang mengikutinya adalah Oerip, Rini AS, Leo, Sopoiki, Tjepi, Ricky NS, dan Tatang S.
Diantara para komikus yang pernah menggarap Petruk dan Gareng, Tatang S adalah salah satu komikus yang paling tenar sebagai membuat komik Petruk dan Gareng karena dia yang masih tetap bertahan membuat komik ini meski pada tahun 1980an dunia perkomikan di Indonesia mulai meredup. Dia membuat komik Petruk dan Gareng dengan format sederhana dan mendistribusikan langsung ke sekolah-sekolah dasar melalui penjual mainan anak-anak. Komik dengan format sederhana tersebut kebanyakan diterbitkan Gultom Agency.
Komik Petruk dan Gareng yang pernah digarap oleh para komikus Indonesia ini berbeda dengan kisah pewayangan aslinya, setting dari komik ini lebih modern. Mulai masyarakat perkotaan hingga masyarakat pedesaan, lengkap dengan atribut-atribut masa kini yaitu sepeda motor dan mobil.
Kemudian pada tahun 2011, pertama kali dagelan Petruk dan Gareng versi komik ini dibuat filmnya. Film tersebut berjudul Gareng dan Petruk dalam kisah Super - Horror the Movie. Film berdurasi 27 menit ini diputar pertama kali di Bioskop 21 Dieng Plasa Kota Malang. Film komedi ini dibuat oleh Padepokan Film Malang, salah satu komunitas film di Kota Malang bekerjasama dengan Radio MFM dan Indosat.

Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Petruk
http://bagoezparikezit.wordpress.com/2011/08/20/macam-macam-wayang-di-indonesia/

Rabu, 03 April 2013

Jika Saya Terpilih Menjadi Pemimpin dengan 2/3 wilayahnya perairan

Yang Pertama kali saya lakukan adalah membuat peraturan untuk melindungi pulau-pulau terluar negara yang saya pimpin agar tidak jatuh atau di akui oleh nagara lain.
Lalu saya akan memperketat penjagaan di wilayah perairan untuk mencegah terjadinya pencemaran/perusakan wilayah air negara yang saya pimpin.
Saya akan mengembangkan sektor produksi di bidang kelautan, seperti produksi ikan.
Saya akan membuat peraturan yang mengatur tentang perlindungan dan pelestarian alam terutama wilayah perairan.
Dengan Begitu saya bisa melindungi, dan memanfaatkan secara penuh wilayah perairan di negara yang saya pimpin secara lestari.


Sumber: http://cieloajjah.blogspot.com/2013/04/jika-saya-terpilih-menjadi-pemimpin-di.html

Wisata Taman Bunga



Taman Bunga Nusantara (TBN) banyak memiliki beragam koleksi bunga yang indah dan segar, mulai dari tanaman untuk iklim tropis maupun untuk iklim dingin, bahkan tidak hanya bunga yang berasal dari Indonesia, bunga yang berasal dari seluruh dunia pun ada. Selain menyegarkan mata, kita juga akan mendapatkan banyak wawasan baru mengenai bunga.

TBN terletak di Desa Kawung-luwuk Kecamatan Sukaresmi Cipanas-Cianjur, dengan luas lahan 35 hektar, Taman Bunga Nusantara menyajikan keindahan dan pesona bunga serta alam yang tertata apik. Berdiri sejak 10 tahun silam tepatnya pada tanggal 10 September 1995, taman display pertama di Indonesia ini dilengkapi dengan berbagai koleksi tanaman bunga yang terkenal dan unik di seluruh dunia.

Untuk menuju ke TBN, waktu yang bisa ditempuh dari Jakarta lebih kurang 2 sampai 3 jam. Melalui jalan raya puncak, sampai melewati puncak pass, dan belok kiri ke arah Perumahan Kota Bunga. Dari persimpangan ini jaraknya hanya 9 km.

Saat memasuki pintu utama kita langsung disuguhi keindahan tanaman bunga yang dibentuk menyerupai burung merak. Pada ekornya disusun berbagai jenis tanaman bunga beraneka warna, burung merak ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dilihat. Tidak jauh dari burung merak terdapat jam raksasa yang disusun pula dari berbagai jenis tanaman bunga. Jangan dikira jam raksasa ini hanya pajangan belaka ternyata jam ini bergerak dan berdentang setiap jam.

Selain sebagai sarana rekreasi TBN juga dipakai sebagai kebun percobaan dengan berbagai jenis bunga dan tanaman tertentu yang berasal dari daerah subtropis dan negara-negara beriklim dingin di Eropa, Amerika, dan Australia. Ada berbagai macam taman khusus yang ditampilkan di TBN, mulai dari taman air, taman mawar, taman Perancis, taman rahasia (labirynth), taman bali, taman mediterania, taman palem, dan taman gaya Jepang.

Ditunjang pula dengan fasilitas seperti rumah kaca, danau angsa, rafflesia mini theater, gazebo, alam imajinasi, lokasi piknik, amphitheater (panggung terapung) kereta datto, mobil wira-wiri, menara pandang, poliklinik, nany’s galleria dan penunjang lain bagi anda yang ingin mengadakan acara di halaman rumput yang luas. Apabila Anda datang ke Taman Bunga Nusantara, Anda akan memiliki sejuta kenangan akan keindahan keanekaragaman tanaman bunga yang tidak bisa dijumpai di tempat lain. (IP)
Saya sangat senang bisa berlibur bersama keluarga saya, dan bisa menikmti indahnya taman bunga bersama keluarga.

Senin, 01 April 2013

RESEP LASAGNA


RESEP LASAGNA
 
Add caption
Bahan-bahan :
©     1 pak lasagna (225gr),rebus, siram dgn air dingin (kalo aku biasanya  ngerebusnya pake garam sama sedikit olive oil)
Adonan daging:
©     250 gr daging, cincang
300 gr tomat, cincang
75 gr tomat pasta
1 bh bawang putih , cincang halus
1/2 bh bawang bombay, cincang halus
oregano, basil, garam, gula, merica bubuk –> sesuai selera

margarin utk menumis adonan
Adonan saus putih:
©     25 gr margarin
25 gr tepung terigu
250 cc susu
75 gr keju cheddar, parut
garam, merica bubuk, pala parut –> sesuai selera
Cara membuatnya :
1.      Adonan daging : tumis bwg putih dan bawang bombay dgn margarin sampai layu, masukkan daging cincang, aduk. Masukkan tomat, pasta tomat, oregano, basil, garam, merica bubuk dan gula. Masak sampai kental, sisihkan (kayak kita bikin saus bolognaisenya spagetti)
2.      Adonan saus putih : lelehkan margarin, masukkan tepung terigu, susu sedikit2 sambil diaduk supaya adonan licin. Masukkan keju, garam, merica bubuk, pala parut. Aduk rata, sampai kental, sisihkan.
3.      Susun dalam wadah tahan panas/pyrex yg telah diolesi margarin : 1/3 bagian
lasagna, 1/2 bagian adonan daging, 1/3 bagian saus putih. Ulangi lagi, lapis terakhir adalah lasagna, saus putih dan keju parut. Panggang sampai matang (+/45 menit).