Kamis, 20 Juni 2013

ANALISIS MENGENAI PERILAKU KONSUMEN PADA SUATU PRODUK DAN BAGAIMANA KONSUMEN MENDAPATKAN KEPUASAN MAKSIMAL DARI SUATU PRODUK




Kepuasan Konsumen

Definisi kepuasan konsumen menurut para ahli yakni:
  • Kepuasan konsumen adalah tingkat perbandingan antara apa yang dia terima dan harapannya. (Umar, 2005:65)

  • Menurut kotler[1], Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannyaJadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan.

  • Biong menjelaskan kepuasan sebagai sebuah konsekuensi atau akibat atas pengalaman satu pihak terhadap kemampuan pihak lain untuk memenuhi norma-norma atau aturan-aturan dengan harapan-harapannya.

Dari definis-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang atas apa yang didapatkannya dengan harapan yang diinginkannya, perasaan tersebut bisa senang atau sebaliknya.

Memuaskan konsumen merupakan keinginan setiap perusahaan. Dengan kepuasan konsumen perusahaan tersebut dapat point lebih dari pesaingnya.  Kepuasan juga merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang suatu produk, konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung akan membeli lagi produk dan menggunakan jasa pelayanan kembali saat kebutuhan yang sama datang.

Faktor- faktor yang dapat Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan konsumen, diantaranya
1. Kualitas Produk 
Konsumen akan merasa puas bila produk yang mereka beli berkualitas

2. Kualitas Jasa
Untuk industri pelayanan jasa, konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik dan tidak mengecewakan dari pelayanan jasa yang mereka gunakan.

3. Tingkat Emosional
Kepuasan diperolah bukan hanya dari kualitas produk saja, tetapi nilai sosial suatu produk dapat membuat konsumen menjadi puas. Konsumen akan merasakan bangga apabila dia menggunakan suatu produk karena produk tersebut memiliki nilai sosial dimata masyarakat, menurutnya masyarakat akan kagum terhadap dia.

4. Harga
Produk yang memiliki kualitas yang sama tetapi mempunyai harga yang lebih murah akan menarik konsumen karena memberikan nilai yang lebih tingggi dibanding produk yang mahal.

5.Biaya
Biaya tambahan yang tidak perlu ditanggung atau dikeluarkan oleh konsumen dapat meningkatkan kepuasan konsumen atas produk atau jasa yang digunakan.


Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/analisis-mengenai-perilaku-konsumen-terhadapsuatuproduk







PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
Organisasi adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan oraganisasi tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.

Peran Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.
jadi yang dimaksud dengan Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
a)      Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
b)      Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
  
           Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.  Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
a.       Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
b.      Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
c.       Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
d.      Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
      Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c)      Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d)     Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.


Referensi :


Minggu, 16 Juni 2013

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)



Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
Pengamat menilai pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat  (BLSM) sarat muatan politis dan tidak solutif. Walaupun dana yang digelontorkan cukup besar, keuntungan yang didapat hanya bersifat sementara.

Rakyat terbantu hanya selama 4 hingga lima bulan  saat bantuan tersebut ada. "Cara ini seperti tambah sulam, jangan dipakai. Serta jangan pancing ikan di air keruh," ujar Pengamat Ekonomi Energi dari Indonesia Center for Green Economy, Darmawan Prasodjo, Kamis (9/5).

Bantuan tunai menurutnya lazim digunakan di banyak negara menjelang pemilu. Keuntungan politis yang didapatkan dengan cara ini dikatakan sangat besar. Pemerintah butuh solusi permanen yang bisa diandalkan untuk membantu rakyat mendapatkan BBM murah.

Salah satu energi yang dipandang pro rakyat yaitu penggunaan ethanol sebagai bahan bakar. Penggunaan ethanol dapat menghemat  sekitar Rp 40 triliun dari subsidi.

Penghematan ini bisa dialihkan untuk membangun kapitalisasi BUMN khusus untuk ethanol. "Dengan kapitalisasi, bisnis ethanol akan bergerak cepat, likuid," ujar pengamat yang juga politikus PDIP ini.  
Anggota Komisi Keuangan DPR Iskan Qolba Lubis mengatakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tidak sepakat dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM).

"Bantuan tunai langsung ini tidak benar. Karena kebijakan ini sama dengan mendidik rakyat kita menjadi pengemis, bukan petarung," ucap Iskan saat Rapat Dengar Pendapat dengan anggota Dewan membahas perubahan asumsi makro 2013 di gedung Parlemen pada Selasa, 28 Mei 2013.

Anggota komisi keuangan dari PDI Perjuangan Dolfie O.F Palit dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa program BLSM tidak akan berdampak terhadap pengurangan kemiskinan. Dolfie menyarankan jika ada program bantuan pemerintah sebaiknya berupa program yang memberikan dampak kepada rakyat.

"Tidak perlu rakyat dikasih beras dan Rp 150 ribu dengan antri yang berjubel." Masyarakat, lanjut Dolfie, akan lebih bangga jika diberi pekerjaan.

Anggota komisi keuangan dari Partai Golkar Melchias Markus Melkeng mengatakan agar pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi dengan penciptaan lapangan kerja. "Goverment spending harus dibuat untuk membangun infrastruktur padat karya," ucap Melkeng.

Postur APBN untuk pembangunan infrastruktur, menurut Melkeng, tidak ada dalam jumlah signifikan. "Apakah kita akan membiarkan pengangguran semakin tinggi?" ucap Melkeng mempertanyakan.

Iskan Qolba Lubis mempertanyakan langkah Menteri Chatib Basri terhadap berbagai revisi asumsi makro dalam RAPBNP 2013. Ia menilai bahwa ketika Chatib menjadi kepala BKPM, investasi cenderung naik. Namun saat menjadi Menteri Keuangan, Menteri Chatib justru mengatakan ada perlambatan khususnya di impor barang modal.

"Chatib waktu jadi pengamat ekonomi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pinter. Namun setelah menjadi menteri kok jadi seperti ini?" ucap Iskan Qolba beretorika.
Sumber :

Selasa, 11 Juni 2013

STRATEGI PEMBANGUNAN KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis bangsa dimana terdiri atas ketangguhan dan ketangkasan serta kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi berbagai macam bentuk tantangan, ancaman, gangguan, dan hambatan.

Aspek mewujudkan ketahanan nasional :
1. Aspek Ekonomi
2. Aspek Sosial Budaya
3. Aspek Pertahanan dan Keamanan
4. Aspek Ilmu Pengetahuan
5. Aspek Ideologi
6. Aspek Politik
 
Sifat – sifat ketahanan nasional Indonesia :
  • Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya akan kemampuan dan kekuatan yang terletak di dalam diri bangsa. Dimana kemandirian tersebut untuk menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.
  • Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah.
  • Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara
  • Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama.

Ketahanan Nasional Pada Pulau - pulau di Indonesia
Indonesia mememiliki banyak keragaman suku, budaya, agama, dan lainnya. Pulau di Indonesia begitu luas terbentang dari Sabang sampai Merauke, tidak lupa dengan pulau - pulau terluar yang hampir bersebrangan dengan negara tetangga.
Belum lama kita dengar kejadian beralihnya ke dua pulau kita ke tangan negara sebelah, seperti pulau Sipadan dan Ligitan dimana sekarang ini sudah bergabung bersama negara tetangga. Kalau dipikir - pikir semua itu terjadi karena kurang perdulinya pihak atas terhadap daerah terluar dikarenakan banyak beribu - ribu alasan sehingga kejadian ini pun terjadi "sungguh disayangkan sekali".
Seperti yang kita ketahui bagaimana aktivitas masyarakat penghuni pulau - pulau terluar di ujung Indonesia, mereka lebih dominan mencari mata pencahariannya yaitu sebagai nelayan karena mereka wilayahnya lebih condong perairan.
Namun lambat laun pencarian mereka terus menerus terhambat akibat minimnya bahan bakar solar untuk perahu - perahu mereka. Sehingga terkadang mereka tidak melaut dan akibatnya menimbulkan pengangguran.
Dengan itu pemerintah mulai berbenah dengan mencanangkan berbagai program untuk wilayah pulau - pulau terluar dengan mendirikan fasilitas umum berupa puskesmas, posyandu, dsb. Untuk anak - anak yang masih bersekolah di berikan fasilitas seperti membangun sekolah gratis, perpustakaan dsb.